Hot!

Kisah Pengusaha Sukses Batam: Abidin. F Yusuf

Dua pengusaha sukses di Batam berbagi kisah membangun bisnis mereka sejak dari nol di acara Batam Pos Entrepreneur School (BPES).

Pimpinan PT Sat Nusapersada Tbk Abidin punya mimpi jadi orang kaya sejak kelas tiga SD. Sedangkan Direktur Arsikon Group Ir Cahya sewaktu kecil pernah berjualan telor ayam di pasar. Keduanya terbilang sukses dari latar belakang berbeda. Bagaimana kisahnya?

Lebih dari 100 orang hadir dalam acara Business Opportunity Forum yang digelar BPES kemarin di Hotel Novotel Batam. Acara itu untuk pertama kali dilakukan sebagai ajang penutupan pelatihan yang sudah dilakukan BPES. BPES juga melaunching website-nya untuk ajang komunikasi sesama alumni.

“32 orang alumi BPES lulusan angkatan pertama,” kata General Manager BPES Lisya Anggraini, saat membuka acara.

Peserta pelatihan juga melakukan tinjauan lapangan ke bisnis yang sudah sukses. Peserta 70 persen dari pengusaha dan 30 persen karyawan.

“Semua telah punya konsep bisnis masa depan. Mulai hari ini mereka memulai konsep masa depan tersebut,” ujar Lisya dengan bangga.

Dalam kesempatan itu, hadir CEO Riau Pos Group Rida K Liamsi, anggota BP Batam Wayan Subawa, anggota DPRD Kepri Rudi Chua, Konsulat Singapura Raj Kumar, dari Pemko Batam Firma Marpaung, dan pengusaha di Batam dari pelbagai asosiasi.

Rida menyatakan, BPES merupakan salah satu model pelatihan bagi pengusaha. “Begitu kelas selesai, kita tutup dengan kisah pengalaman pengusaha sukses,” imbuhnya.

BPES katanya, diikuti pengusaha yang sudah jadi. Di sana terjadi tukar pikiran. Penyelenggara banyak juga dapat masukan dari peserta.

“Mulai hari ini kita harus menciptakan ribuan pengusaha di Kepri. Harusnya makin banyak Abidin dan Cahya di Batam. Jangan cuama satu saja,” kata Rida.

Batam Pos, lanjut Rida sebagai pendorong saja untuk menjadi pengusaha. Banyak pengusaha berarti banyak matahari di Batam. Banyak pengusaha, maka persaingan semakin sengit. “Setelah pelatihan jadi pengusaha,” ucapnya.

Rida menyebutkan dirinya berusaha untuk menyenangkan orang lain. Karena itu esensi hidup. Itu bagian dari rasa syukur.

Setelah Rida memberikan arahan, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Wayan, lalu Firma, tibalah saat-saat yang ditunggu-tunggu. Hasan Asphani, Pemred Batam Pos yang bertindak sebagai moderator langsung memanggil Abidin dan Cahya untuk maju ke depan.

Hasan duduk di tengah-tengah dari kedua nara sumber itu. Hasan memberikan jatah pertama kali kepada Abidin untuk berbagi kisah suksesnya. Dengan menggunakan rompi yang jadi ciri khas Abidin, dia menyampaikan dengan baik.

Abidin sudah punya mimpi jadi orang kaya sejak kelas tiga SD. Berawal dari mimpi itulah akhirnya dia mewejudkan jadi kenyataan. “Makanya saya saat ini perjuangkan nasib masyarakat bukan cari untung lagi,” kata Abidin.

Saat bermimpi di kelas tiga SD, Abidin sudah membayangkan memiliki pabrik empat lantai. Tapi, katanya, sampai umur hampair 30 tahun tak pernah kaya. Selama itu, beragam cara dilakukan. Mulai jadi preman sampai jadi calo paspor. Yang penting bagi Abidin dalam menjalani hidup, manusia tidak boleh memvonis diri sendiri. Itu sudah 50 persen menghakimi diri sendiri.

Bos PT Sat Nusapersada Tbk ini menyebutkan empat hal untuk menjadi sukses. Yang pertama percaya diri. Setiap melakukan sesuatu harus percaya diri. Yang kedua, lanjut Abidin, memiliki komitmen dan kepercayaan.

“Contohnya, kalau memiliki dana segar Rp5 miliar, kepercayaan orang kepada kita Rp20 miliar. Totalnya 25 miliar. Dengan kepercayaan itu aset menjadi Rp25 miliar,” katanya.

Siapa yang menyangka, sebelum di Sat Nusa. Abidin pernah tak makan satu hari. Jika lapar datang, dia minum air putih. Dia menyebutkan kepercaaan sangat penting. Kalau orang dibohongi sekali orang tak percaya.

Yang ketiga, lanjutnya, resep dari Abidin menjadi sukses berusaha itu harus keras. “Anda mesti kerja keras jangan malas,” ujarnya.

Abidin dalam membesarkan Sat Nusa di tahun 1991, pernah mengalami masa sulit. Dia meminjam uang dari pengusaha di Batam untuk membayar gaji karyawannya yang saat itu berjumlah 25 orang.

Keempat, jelas Abidin. Untuk sukses tergantung keberuntungan atau hoki, dan garis tagan. Menurut dia, ada yang mencoba jadi pengusaha, tapi hutang sekeliling pinggang. Nasibnya kurang baik, sampai masuk bui.

Abidin termasuk orang yang yakin dengan garis tangan. Termasuk ketika Sat Nusa jadi perusahaan publik yang merupakan hasil kerja kerasnya selama ini.

“Kalau perusahaaan belum terdaftar du bursa, berarti belum sukses,” ujar Abidin.

Untuk masuk ke bursa, Abidin kerja keras selama enam bulan. Dia mengingatkan agar selama jadi pengusaha jangan curang. Pengusaha juga harus taat pajak. Memang itu berat sekali. Biasanya ada pengusaha yang membuat pembukuan sampai tiga. Satu untuk internal. Satu pembukuan untuk perbankan, dan satu lagi untuk perpajakan.

Tiga pembukuan itu membuat perusahaan jadi rusak. “Anda mesti ikutin jejak saya lakukan dengan jujur,” katanya kepada peserta yang serius mendengarkan petuah dari Abidin.

Lebih jauh dia mengingatkan agar pengusaha di Batam jangan putus asa dalam menghadapi masalah. Dan yang terpenting tidak terjebak dengan mengkonsumsi obat haram. Menurutnya, dalam berusaha, pasti ada turun naik.

Peserta BPES forum masih tak beranjak dari tempat duduk mendengarkan petuah dari dua pengusaha sukses itu. Kini giliran Direktur Arsikon Group Ir Cahya untuk menularkan ilmu bisnisnya.

Cahya memulai pembicaraan dengan tenang. “Semuanya sudah dikatakan Pak Abidin. Tetapi saya punya sudut pandang sendiri dalam berbisnis,” kata Cahya.

Dengan menggunakan kemeja batik, dia menceritakan dari awal sejarah membangun Arsikon di Batam mulai tahun 1992. Dari kecil Cahya sudah terbiasa berjualan. Mulai dari berjualan jambu, telur ayam di pasar. Semua itu dilakukan atas dasar inisiatif sendiri. Mungkin jiwa pengusaha sudah tertanam di dirinya sejak kecil.

Bos Arsikon ini mengatakan, negara dan daerah maju jika banyak pengusaha. Hal itu dikatakan Ciputra, salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

“Kalau Batam dan Kepri mau maju harus banyak pengusaha. UKM, pedagang kecil juga pengusaha. Saya pernah jualan telor ayam, jambu, sayur,” jelasnya.

Lulusan ISTN Jakarta ini sempat memulai karirnya di perusahaan properti di Jakarta. Kemudian, atas panggilan abangnya Mulia Pamadi, Cahya akhirnya pulang ke Batam untuk memulai usaha dengan modal Rp25 juta. Cahya sempat menjual mesin fotokopi miliknya di Jakarta untuk membiayai kuliahnya.

Tahun 1992, dia mendirikan Arsikon. Proyek yang dikerjakan bermacam-macam. Mulai dari renovasi rumah, hingga proyek miliaran. Arsikon sempat mengerjakan proyek di Batamindo.

Lalu tahun 2000, Arsikon menjadi pengembang di Batam dengan membangun Perumahan Citra Indah.

“Itulah pertama kali kami masuk bisnis properti,” ujarnya.

Kemudian secara terus menerus mengembangkan perumahan Vila Bukit Indah, Odessa, Gabana, Sandona, Oriana, Regata, Costarina dan Ocarina. Masih banyak perumahan lainnya yang dikembangkan Arsikon.

Cahya menyebutkan, proyek besar Ocarina masih jauh dari harapan. Mereka terus berbenah untuk mengembangkan Ocarina menyaingi Sentosa yang ada di Singapura.

Anehnya, Cahya yang sudah sukses jadi pengusaha, lebih menikmati menjadi pembina bulutangkis. Tak heran dia bermimpi membuat 1.000 GOR di Indonesia.

“Saya sudah mengatakan kepada anak saya, kalau saya mati, lanjutkan pembangunan 1.000 GOR di Indonesia,” kata Cahya.

Saat ini dia sudah membangun 5 GOR dengan dana yang sudah digelontorkan Rp25 miliar. “Saya sumbangkan untuk pembinaan. Tak ada satupun untuk kepentingan bisnis,” ucap Cahya.

Menurutnya, dalam berbisnis jangam sombong. Untuk membangun bisnis terus berjuang. Untuk bisnis perumahan, lokasi harus strategis, desain yang bagus, dan harga yang bersaing. Tentunya dengan marketing yang bagus.

“Jangan berbisnis di satu bidang yag belum pernah yang kita ketahui,” kata dia.

Menurut Cahya, mimpi menjadi menjadi pemicu orang untuk sukses. Selesai memberikan materi, terjadi dialog yang begitu hangat dengan peserta. Cahya sepakat, pengusaha bukan dilahirkan tapi dibentuk dirinya sendiri. (sumber)
loading...

1 comments:

  1. WASSALASSALAMUALAIKUM SALAM SAYA TKW DI SINGAPORE
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
    Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 57O juta untuk uang indo namun,saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama KI RIDWAN ABDULLAH di Nomor Telpon (+62812-9483-0091) ATAU KLIK DISINI http//ritualkiridwan.blogspot.com di jamin bantuan beliau 100% berhasil.�
    BANTUAN DARI ki,RIDWAN ABDULLAH
    1.PESUGIHAN
    2.TOGEL
    3. DANAH GHAIB
    4.PENGGANDAAN UANG
    5.UANG BALIK
    6.PEMIKAT
    7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
    8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
    Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan Hubungi KI RIDWAN ABDULLH.

    ReplyDelete