Hot!

Selamatkan wanita Indonesia dari eksploitasi imigran gelap dan infiltrator dari Singapura

TV Singapura Sinetronkan Istri Simpanan di Batam

Televisi Singapura, Surya TV, mengangkat fakta banyaknya "istri simpanan" warga Singapura yang ada di Batam sebagai cerita sinetron yang akan ditayangkan mulai September 2003.

"Kami hanya membantu pihak Televisi Surya membuat sinetron tentang istri simpanan di Batam. Kebetulan lokasi yang dipilih sesuai dengan tempat kejadian, yaitu di Batam," kata Staf Humas Kedutaan Besar RI (KBRI) di Singapura Abu Bakar di Batam, Rabu.

Menurut Abu Bakar, sinetron itu akan menceritakan seorang pria Singapura yang tertambat hatinya pada wanita pekerja seks di Batam, dan menjadikan wanita itu sebagai istri simpanan, kendati pria tersebut telah beristri dan beranak.

Akan diceritakan juga soal kisah kasih asmara kedua insan berlainan kewarganegaraan tersebut dan derita batin yang dialami istri dari pria Singapura itu.

"Saya belum tahu akhir cerita dalam sinetron yang akan dibagi menjadi belasan hingga puluhan episode tersebut," Abu.

Sinteron yang terwujud berkat kerjasama KBRI Singapura, Radio Batam FM, dan Surya TV Singapura itu akan mengambil gambar di Harris Resort Batam dan diskotek Legend Batam.

Sedangkan makna sinetron tersebut ingin memberikan gambaran bahwa yang dilakukan pria Singapura itu tidak baik untuk keluarga dan masa depannya. Sementara itu, berdasarkan pemantauan Antara, banyak para pria Singapura yang telah beristri di negerinya memiliki istri simpanan di Batam.



Biasanya para istri simpanan tersebut diberikan fasilitas lengkap berupa rumah dan kendaraan serta dana cukup untuk kebutuhannya selama ditinggalkan si suami ke Singapura.

Para pria Singapura itu akan mengunjungi istri-istri simpanan mereka bersamaan dengan hari libur kantor, yaitu Sabtu-Minggu. Mereka juga sering mengambil waktu senggang di luar jam kantor untuk menemui para "permaisurinya" di Batam.

Sehingga, banyak para istri mereka di Singapura tidak mengetahui, jika para suami mereka pergi berkencan dengan istri simpanan.

KECANTIKAN adalah modal utama mereka. Sedikit tipu-tipu pun seringkali dilakukan untuk mendukung sukses mereka menguras harta para suami "mingguan" mereka asal Singapura. Itulah kisah yang dirangkum wartawan Antara di Batam seputar kisah para isteri simpanan pria Singapura.

Kisah ini berdasarkan pengakuan Thm, warga di Jodoh Batam, yang mengaku tahu seluk-beluk kehidupan para istri simpanan tersebut. Mereka, menurutnya, seringkali melakukan aksi penipuan dengan menelepon pasangan mereka di Singapura. Lalu minta uang ribuan dolar Singapura dengan alasan untuk biaya berobat keluarga mereka yang ada di Jawa.

"Anehnya sebagian besar warga Singapura yang memiliki istri simpanan itu yakin dan langsung mentransferkan uang ribuan dolar Singapura ke Batam, saya tahu sendiri pak, di Batam banyak kejadian seperti itu," ujar Thm.

Dia menceritakan seorang perempuan yang telah lama menjalin kasih dengan pria Singapura. Suatu saat ia memerlukan uang. Perempuan itu kemudian menelepon ke Singapura minta kiriman dana dengan alasan salah seorang keluarganya di Jawa sakit dan perlu sekitar 3.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 16 Juta. Tak lama duit langsung masuk rekening.

Setelah itu, yah bersenang senang. Meski banyak juga yang memang mengirimkan uang mereka ke kampung untuk keperluan usaha dan membeli rumah. Sementara di Batam mereka menempati Ruko dan apartemen bahkan ada yang mendapat rumah di kawasan elit disertai kendaraan pribadi.

Mereka bergaya hidup tinggi dan berlagak seperti wanita karir. Sehari-hari mereka menghabiskan waktu hanya untuk menghamburkan uang. Pergi berbelanja ke pusat-pusat perbelanjaan, senam, Pub, diskotik dan tentu saja ke salon.

Kebanyakan para istri simpanan tersebut selain berprofesi sebagai wanita panggilan juga menjalin hubungan kasih dengan pria lokal. Ketika para suami mereka tiba dari Singapura para istri simpanan memang memberikan waktu khusus bagi para suaminya itu.

Umumnya mereka begitu pandai mengatur jadwal pertemuan dengan pasangannya masing-masing. Sabtu dan Minggu
para istri simpanan memang memberikan waktu khusus bagi pasangannya asal Singapura. Di luar hari itu mereka berprofesi sebagai wanita panggilan dan siap melayani para pria hidung belang.

Mayoritas para istri simpanan dari pria Singapura itu berasal dari sejumlah kota di Jawa Barat , Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Mereka sangat royal," kata Thm. Contoh kecil, hanya untuk membeli bedak ke toko dengan jarak 1 kilometer dari tempat mereka tinggal, lanjut Thm, mereka rela memberikan uang taksi minimal Rp 50.000.

Istri Bule Gembira Dijamin Rp500 Juta

BATAM - Sejumlah perempuan di Batam yang dinikahi pria bule asal negeri Jiran seperti Malaysia dan Singapura, menyambut gembira bakal dibahasnya Rancangan Undang-undang (RUU) Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan. Hal ini terkait dengan materi RUU tersebut yang mengatur bahwa pria warga negara asing (WNA) yang hendak memperistri perempuan Indonesia diwajibkan menyerahkan uang sebesar Rp500 juta sebagai jaminan.

Sejumlah istri bule Jiran yang ditemui Batam Pos terang-terangan mengaku senang bila ketentuan uang jaminan itu nantinya diterapkan. St (33), perempuan yang menjadi istri bule asal Singapura, menyatakan, uang jaminan itu nantinya untuk kebutuhan anaknya di masa depan. Maklum, wanita kelahiran Deli Serdang, Sumatera Utara, itu kini telah dikaruniai tiga orang anak buah cintanya dengan At.

"Saya pribadi setuju banget dengan usulan itu. Ini bukan berarti saya merasa komersil loh. Tapi ini murni demi masa depan saya dan anak-anak. Ya, untuk masa depan anak seperti uang sekolah, kesehatan dan sebagainya. Saya mendukung RUU ini," sebut wanita berparas Indocina ini saat ditemui Batam Pos di Perum Taman Raya Batam Centre, Sabtu (27/2). Dikatakan, dengan adanya RUU Pernikahan yang mewajibkan suami asing memberi jaminan Rp500 juta, hal itu cukup wajar. Sebab dengan pemberian materi berupa perhiasan, rumah atau uang bulanan selama ini dirasa tidak menjamin masa depan anak-anaknya.

Perempuan berambut sebahu ini menuturkan, jaminan tersebut sangat diperlukan. Meningat resiko yang akan ditanggung oleh para wanita istri bule cukup tinggi bila melakukan pernikahan antar bangsa. "Ya, kita tau sendirilah. Birokrasi di Indonesia ini kan dah terkenal rumitnya. Jangankan mau menuntut ke negeri asal suami, masih di sini saja sudah bertele-tele. Pokoknya gak kebayanglah sulitnya di Indonesia ini," katanya.

Tanggapan yang sama disampaikan Tn (30). Perempuan yang juga dinikahi pria bule ini malah mendesak agar RUU itu cepat dibahas dan disahkan. Warga Taman Putri itu malah yakin, para istri ekspatriat yang banyak sekali di Batam akan gembira bisa RUU itu disahkan secepatnya.

Dia cerita, sebenaranya banyak perempuan di Batam yang nasibnya sama dengan dirinya. Dia malah mengecam para artis yang menolak materi RUU soal uang jaminan Rp500 juta itu. Tn mengatakan, wajar jika artis-artis menolak karena mereka sudah bergelimang harta.

"Sebab artis itu kelasnya publik figur yang mudah menembus birokrasi dan sudah bergelimang harta. Tidak masalah bagi mereka mau ditinggal suami bulenya atau tidak, tapi kalau kami yang orang kecil ini, bisa apa kalau ditinggal suami?," kata ibu beranak satu buah cintanya dengan Rn. Dia yakin, rekan-rekan senasibya yang lain sebenarnya juga punya aspirasi yang sama dengannya. Hanya saja, katanya, mereka tidak berani bersuara.
loading...

0 comments:

Post a Comment